Organisasi Regional (Nasional) : Federasi Serikat Guru Indonesia dan Persatuan Guru Republik Indonesia
Disini saya akan membahas tentang organisasi nasional untuk
memnuhi tugas ilmu social budaya . Organisasi nasional adalah suatu
organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat nasional secara sukarela atau
atas dasar kesamaan yang bertujuan menciptakan perdamaian dalam tata hubungan di
dalam lingkup nasional yaitu Indonesia.
Pada pembahasan pada
postingan saya sebelumnya yang membahas suatu masalah pada artikel yang terjadi
pada organisasi guru yang ada di Indonesia. Organisasi tersebut termasuk dalam
lingkup organisasi nasional, karena organisasi yang terlibat berada di Indonesia
dan diakui oleh pemerintah Indonesia. Organisasi yang terlibat dalam wacana sebelumnya
adalah Federasi Serikat Guru Indonesia dan Persatuan Guru Republik
Indonesia.
Pertama-tama saya akan
membahas tentang federasi Serikat Guru Indonesia.
Federasi Serikat Guru
Indonesia
Profil Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI)
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI)
adalah organisasi profesi guru tingkat nasional yang sudah berbadan
hukum dan di dirikan oleh para guru pada
23 Januari 2011. FSGI beberbentuk federasi sehingga anggota di level nasional adalah organisasi
guru lokal/daerah. Sedangkan organisasi guru lokal beranggotakan
individu-individu. FSGI dipimpin oleh
seorang Sekretaris Jenderal (Sekjen)
yang dijabat Retno Listyarti. Dalam
menjalankan tugasnya Sekjen dibantu oleh seorang wakil Sekjen (Fahriza
Tanjung) dan empat (4) orang Presidium,
yaitu Guntur Ismail, Ginandjar Hambali, H. Oban dan Herialdi.
Pendirian FSGI dilatarbelakangi oleh
sebuah pertemuan nasional di hotel Bumi Wiyata Depok pada 21-23 Januari 2011
yang dihadiri perwakilan 14 organisasi guru daerah. Pertemuan tersebut kemudian
dilanjutkan dengan Kongres FSGI pada 30 Juni – 2 Juli 2011. Kongres Nasional
FSGI kemudian menetapkan bahwa 8 organisasi daerah yang hadir dalam Kongres itu
secara otomatis menjadi pendiri dan anggota FSGI. Kedelapan organisasi guru
daerah tersebut adalah Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ), Serikat Guru
Indonesia Medan (SeGI Medan), Serikat
Guru Tangerang (SGT), Serikat Guru Kota
Tangerang (SIGAT), Serikat Guru Serang (SGS), Serikat Guru Lebak (SeGeL), Forum
Diskusi Guru Pandeglang (FDGP), dan
Aliansi Perjuangan Guru Purwakarta (APG).
Saat ini FSGI terus menambah jumlah
anggotanya. Saat ini beberapa organisasi guru daerah mendaftarkn diri bergabung
dengan FSGI, yaitu : (1) Serikat Guru Brebes (SBS); (2) Serikat Guru Muna (SGM);
(3) Serikat Guru Sumenep; (3) Serikat Guru Indonesia Langkat; (4) Serikat Guru
Indonesia Deli Serdang; (5) Serikat Guru Batam; (6) Serikat Guru Flores; (7)
Serikat Guru Papua Barat; (8) Forum Guru Indragiri Hilir; (9) Serikat Guru
Banjarmasin; (10) Serikat Guru Bogor; (11), Forum Guru Bersertifikat Pendidik
Jambi; dan (12) Serikat Guru Bukit Tinggi.
FSGI berkantor pusat di Apartemen Gading
Icon tower C lantai 11 nomor 15, Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur.
Sumber : http://fsgi.or.id/tentang-kami/
Persatuan Guru Republik Indonesia
Sejarah berdirinya PGRI
Pada awalnya organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri pada tahun 1912 dengan
nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Organisasi ini bersifat unitaristik yang
anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik
Sekolah. Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di
Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.
Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib
para anggotanya yang memiliki pangkat, status sosial dan latar belakang
pendidikan yang berbeda. Sejalan dengan keadaan itu maka di samping PGHB
berkembang pula organisasi guru baru antara lain Persatuan Guru Bantu (PGB),
Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB), disamping
organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan atau lainnya seperti
Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM),
dan Nederlands Indische Onderwijs
Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan
golongan agama.
Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan
yang sejak lama tumbuh, mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan
hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS
yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan
orang Indonesia. Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada
kesadaran dan cita-cita kemerdekaan. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan
perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda,
tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka”.
Pada tahun 1932 nama
Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).
Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang
mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda.
Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa
Indonesia.
Pada zaman pendudukan Jepang segala
organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak
dapat lagi melakukan aktivitas.
Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru
Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 diSurakarta. Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok
guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan
daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru
yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan
Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 -
seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia - Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
Dengan semangat pekik “merdeka” yang
bertalu-talu, di tengah bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta,
mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan:
1.
Mempertahankan dan
menyempurnakan Republik Indonesia.
2.
Mempertinggi
tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
3.
Membela hak dan
nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.
Sejak
Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di
dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Sifat-sifat PGRI
1.
Unitaristik, tanpa
memandang perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama, suku, golongan,
gender, dan asal usul.
2.
Independen,
berlandaskan pada kemandirian dan kemitrasejajaran
3.
Nonpartai Politik,
bukan merupakan bagian dan tidak berafiliasi kepada partai politik.
Arti lambang PGRI
Berikut
ini penjelasan tentang arti pada lambang PGRI:
·
Bentuk:
Cakra/lingkaran melambangkan cita-cita luhur dan daya upaya menunaikan
pengabdian terus-menerus.
·
Ukuran, corak, dan
warna bidang: Bagian pinggir lingkaran berwarna merah melambangkan pengabdian
yang dilandasi kemurnian dan keberanian bagi kepentingan rakyat. Warna putih
dengan tulisan "Persatuan Guru Republik Indonesia" melambangkan
pengabdian yang dilandasi kesucian dan kasih sayang. Panduan warna pinggir
merah-putih melambangkan pengabdian kepada negara, bangsa, dan tanah air
Indonesia.
·
Suluh berdiri
tegak bercorak 4 garis tegak dan datar berwarna kuning: Simbol yang
melambangkan fungsi guru (pada pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan
perguruan tinggi) dengan hakikat tugas pengabdian guru sebagai pendidik yang
besar dan luhur.
·
Nyala api dengan 5
sinar warna merah: Simbol yang melambangkan arti ideologi Pancasila, dan arti teknis yakni sasaran budi pekerti, cipta,
rasa, karsa, dan karya generasi.
·
Empat buku
mengapit suluh: Posisi 2 datar dan 2 tegak (simetris) dengan warna corak putih
melambangkan sumber ilmu yang menyangkut nilai-nilai moral, pengetahuan,
keterampilan dan akhlak bagi tingkatan lembaga-lembaga pendidikan prasekolah,
dasar, menengah, dan tinggi.
·
Warna dasar tengah
hijau: Simbol yang melambangkan kemakmuran generasi.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Persatuan_Guru_Republik_Indonesia
Komentar
Posting Komentar